BOJONEGORO,kabarindonesia— Upaya Pemkab Bojonegoro gencar membenahi infrastruktur hingga pelosok desa terancam sia-sia. Di Desa Suwaloh, Kecamatan Balen, jalan, tembok penahan tanah (TPT), dan jembatan dilaporkan mengalami kerusakan parah akibat lalu lintas harian truk raksasa pengangkut pasir.
Mirisnya, kendaraan berat berkapasitas besar tersebut diduga kuat terkait dengan aktivitas bisnis pribadi Kepala Desa Suwaloh sendiri.
Seorang warga, yang diwakili Anto (nama samaran), menegaskan bahwa beban berlebihan truk tronton dan mobil molen telah mengubah jalan yang seharusnya layak menjadi bergelombang dan berlubang — bahkan membuat pengguna jalan lain merasa was-was ketika berpapasan.
“Setiap hari lewat. Jembatan kayak gak kuat lagi, TPT juga retak. Bukan cuma Desa Kemamang, Suwaloh sendiri kena dampak parah,” keluhnya pada Sabtu (29/11/2025).
Laporan warga menunjukkan TPT di jalan desa sudah retak dan bergeser, sedangkan permukaan jalan penuh lubang. Kondisi ini sangat kontras dengan fokus Pemkab yang tengah mengalokasikan investasi besar untuk memperbaiki mobilitas dan ekonomi desa — investasi yang kini terancam hancur.
Masyarakat menilai Kades telah mengutamakan distribusi pasir menuju rumahnya ketimbang menjaga fasilitas publik yang menjadi hak bersama. Kerusakan tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga menimbulkan risiko jiwa-jiwa: jembatan desa setiap hari menahan beban melebihi kapasitas, dengan ancaman ambruk yang nyata.
“Pembangunan yang diperjuangkan pemerintah tidak boleh hancur karena kepentingan pribadi tertentu,” tegas Anto. Masyarakat mendesak penyelidikan dan tindakan hukum tegas dari Pemkab segera, sebelum kerusakan semakin parah dan kerugian makin besar.
Hingga berita ini ditulis, Kepala Desa Suwaloh belum memberikan pernyataan resmi terkait dugaan keterlibatannya.
(Bdl/red)



Komentar