Tuban, kabarindonesia.news // Program percepatan peningkatan tata air irigasi (p3tgai) pembuatan saluran irigasi yang dikerjakan dengan alokasi 195.000.000 di Desa Tegalrejo kecamatan widang ini diduga menyalahi aturan teknis dalam pelaksanaannya. Bagaimana tidak para pekerja ini mencampur bahan material batu bekas bangunan sebelum nya yang sudah rusak dengan batu yang baru.
Pantauan awak media di lokasi kegiatan proyek irigasi tersebut, diketahui dalam pelaksanaan pekerjaannya para pekerja in mengumpulkan batu-batu bekas tersebut dinaikkan ke atas mobil bak l300 dan dilangsir ke lokasi yang sedang dibangun untuk dicampurkan ke batu yang baru.
Batuan bekas ini dicampurkan dengan batuan baru untuk dibangun saluran irigasi
Hal ini akan berdampak kurang maksimal mutu dan kualitas pembangunan saluran irigasi Sehingga mengurangi kualitas bangunan kurang maksimal dan bisa mengakibatkan bangunan tersebut mudah keropos dan tidak bertahan lama.
Sementara itu penanggung jawab pelaksana proyek ini sutejo saat kami datangi untuk konfirmasi malah mengatakan silahkan hubungi pak kades, padahal proyek tersebut adalah tanggung jawabnya.
Dugaan sutejo mencari keuntungan pribadi sangat kuat karena dirinya seharusnya memerintahkan para pekerjanya untuk menggunakan batu material yang baru bukannya malah menyuruh anak buahnya membangun saluran senilai Rp 195.000.000 tersebut dengan campuran batu bekas.
Menyikapi temuan ini awak media akan melaporkan ke Tipikor polres Tuban sehingga pelanggaran korupsi seperti ini bisa dilakukan penindakan.
Komentar